Senin, 16 November 2009

Penyetelan Katup / Klep Mesin

Performa Mesin Tergantung Setelan Katup

PENYETELAN klep (/valve/) atau katup perlu dilakukan pada saat mobil
diservis. Alasannya, mesin yang dipakai akan mengalami aus pada berbagai
komponen karena gesekan. Keausan mekanisme mesin akan menimbulkan
kerenggangan klep.

Untuk itulah, klep perlu disetel ulang. Setiap pabrikan memberikan
tingkat kerenggangan klep yang berbeda. Kerenggangan klep tidak boleh
terlalu rapat dan juga tidak boleh terlalu renggang. Ini penting, agar
akurasi pemasukan bensin dan pembuangan sisa pembakaran berlangsung tepat.

Klep mesin mobil memiliki fungsi yang cukup penting, yaitu sebagai pintu
masuk bahan bakar ke dalam silinder dan keluar sisa pembakaran di
silinder. Untuk itu, kualitas bahan klep amat penting agar bisa
berfungsi maksimal karena panas yang ditimbulkan akibat proses
pembakaran di silinder amat tinggi. Klep tidak pernah istirahat selama
mesin berjalan.

"Mesin yang mempunyai pengangkat katup konvensional, celah katupnya
harus disetel ulang dengan tepat. Penyetelan klep sebaiknya dilakukan
setiap 20.000 km. Ini penting agar kinerja mesin tetap optimal.

Penyetelan kerenggangan klep harus dilakukan pada kondisi mesin masih
dingin. Ini penting agar akurasinya sesuai spesifikasi. Jangan menyetel
klep pada kondisi mesin masih panas karena setelannya tidak akan akurat.

Suara klep mesin yang agak keras bisa disebabkan oleh klep yang terlalu
renggang. Kondisi ini biasanya lebih hemat bahan bakar. Sementara suara
yang lebih halus karena setelan klepnya rapat umumnya dipakai untuk
kecepatan tinggi.

Untuk penyetelan balap atau /high speed ,/ biasanya klep dibuat lebih
rapat. Ini dimaksudkan agar bahan bakar lebih cepat masuk dan pembuangan
sisa pembakaran lebih lama agar bisa lebih maksimal.

Agar BBM lebih hemat, penyetelan klep harus renggang. Konsekuensinya,
performa mesin menjadi menurun untuk /top speed/. Selain itu, suara yang
ditimbulkan lebih berisik.

Untuk melakukan penyetelan, pertama harus menggerakkan posisi piston
pada TMA (titik mati atas). Ini untuk mengetahui posisi kedua klep yaitu
/intake /dan /exhaust/, pada posisi netral (tertutup). Setelah itu,
/clearance /(kerenggangan) antara /rocker arm /dan klep bisa diketahui
untuk kemudian disetel.

TMA adalah posisi tertinggi yang dicapai torak di dalam silinder.
Setelan katup yang tidak tepat bisa menyebabkan kinerja mesin tidak
efisien dan boros bahan bakar.

Penyetelan yang tidak tepat akan menyebabkan katup membuka dan menutup
tidak sesuai kebutuhan kerja mesin. Penyetelan bisa dilakukan mengikuti
/firing order /(berurutan) dari silinder 1 kemudian 3, 4, dan terakhir 2.

Penyetelan katup untuk mesin empat silinder 16 /valve /dengan cara
memutar /pulley kruk as /sampai pada tanda 0. Kemudian stel 8 buah katup
yang kendur dan putar /pulley /sekali lagi sampai 360 derajat untuk
kemudian stel 8 buah katup yang lain.

Gunakan /fuller /ukuran 0,20 mm untuk katup isap dan 0,30 mm katup
buang. /Fuller /diletakkan antara ujung katup dan penumbuk katup
(/rocker arm/). Cara menyetelnya tidak boleh seret sampai menekan katup
menjadi terbuka dan tidak boleh terlalu longgar.

Untuk menentukan apakah selinder nomor 1 berada posisi TMA (titik mati
atas) tanpa membuka tutup distributor dapat dilakukan sebagai berikut.
Pertama, tempatkan alur V pada /pulley /poros engkol sejajar dengan
tanda waktu 0. Apabila kedua /pushrod /katup isap dan buang dari
silinder nomor 1 bisa diputar dengan mudah, itu berarti silinder nomor 1
berada pada posisi TMA (titik mati atas) langkah kompresi.

Kedua, apabila salah satu /pushrod /tidak dapat diputar, putarlah
/pushrod-pushrod /katup isap dan buang dari silinder nomor 4. Jika kedua
/pushrod /silinder nomor 4 tersebut berputar dengan mudah, berarti
silinder nomor 4 berada pada posisi TMA langkah kompresi. Putarlah
/pulley /poros engkol 360 derajat searah jarum jam.

Ketiga, jika TMA sulit dilakukan seperti di atas, pengecekan bisa
dilakukan dengan jalan membuka tutup distributor. Gerakan kecil turun
naik dari lengan penumbuk katup dapat dirasakan karena adanya celah katup.

Mesin empat langkah

Di Indonesia, mesin bensin 4 langkah lebih populer dibandingkan 2
langkah. Mesin empat langkah memiliki karakter kerja poros engkol
berputar dua putaran penuh, selama torak menyelesaikan empat langkah
dalam setiap siklus kerja. Siklus kerja mesinnya diawali dari langkah
isap, kemudian langkah kompresi, langkah usaha, dan terakhir langkah buang.

Pada langkah isap, campuran udara dan bensin diisap ke dalam silinder.
Katup isap terbuka, sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak
ke bawah akan menyebabkan ruang silinder menjadi vakum. Campuran bahan
bakar udara akan masuk ke dalam silinder karena adanya tekanan udara luar.

Dalam langkah kompresi, campuran udara dan bensin dikompresikan. Katup
isap dan katup buang tertutup. Ketika torak mulai naik dari titik mati
bawah (TMB) ke TMA, campuran yang diisap akan dikompresikan. Tekanan dan
temperatur menjadi naik, sehingga akan mudah terbakar. Poros engkol pun
berputar satu kali, ketika mencapai TMA.

Setelah kompresi, proses berlanjut ke langkah usaha. Pada tahap ini
mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Sesaat sebelum
torak mencapai TMA pada saat langkah kompresi, busi memberikan loncatan
api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan terjadinya
pembakaran, kekuatan dan tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong
torak ke bawah. Usaha ini menjadi tenaga mesin atau /power./

Langkah terakhir adalah buang. Pada tahapan ini gas yang terbakar
dibuang dari dalam silinder. Katup buang terbuka, torak bergerak dari
TMB ke TMA, mendorong gas buang keluar dari silinder.

Ketika mencapai TMA, torak akan mulai bergerak lagi untuk persiapan
berikutnya, yaitu langkah isap. Poros engkol telah melakukan dua putaran
penuh dalam satu siklus, yang terdiri dari 4 langkah.

Mekanisme pergerakkan katup dirancang khusus sehingga sumbu /nok
(camshaft) /berputar satu kali untuk menggerakkan katup isap dan katup
buang setiap dua kali berputarnya poros engkol. /Pulley timing
crankshaft /dipasang pada ujung poros engkol. /Pulley timing camshaft
/dipasang pada ujung /exhaust camshaft. /

/Exhaust camshaft /digerakkan oleh poros engkol melalui /timing belt,
/sedangkan /intake camshaft /digerakkan oleh gigi-gigi yang berkaitan
pada /intake /dan /exhaust camshaft. /Jumlah dari gigi /camshaft timing
pulley /dua kali dari gigi /crankshaft timing pulley. /Sumbu /nok /hanya
berputar satu kali untuk setiap dua kali putaran poros engkol.

Adapun cara kerja katup adalah bila poros engkol berputar menyebabkan
/exhaust camshaft /juga berputar melalui /timing belt. /Sementara
/intake camshaft /diputar oleh /exhaust camshaft /melalui roda-roda gigi.

Bila sumbu /nok /berputar, /nok /akan menekan ke bawah pada /valve
lifter /dan membuka katup. Seiring dengan sumbu /nok /yang terus
berputar maka katup akan menutup dengan adanya tekanan pegas. Setiap
sumbu /nok /berputar satu kali, akan membuka dan menutup katup hisap dan
katup buang dua kali pada setiap dua putaran poros engkol. Pengangkat
katup inilah yang celah katupnya perlu disetel

1 komentar: